Strategi Viral marketing dengan memanfaatkan fanatisme penggemar K-pop – pada Penjualan BTS Meal.

Gerai makanan cepat saji McDonald’s (McD) Indonesia pada tanggal 9 Juni lalu merilis produk BTS Meal yang berkolaborasi dengan boyband asal Korea Selatan, BTS dengan menu 9 potong ayam McNugget, kentang goreng, minuman cola, dan saus celup khusus sweet chili dan Cajun yang terinspirasi oleh saus celup asli dari McDonald’s di Korea Selatan. Animo dari penggemar BTS  yang tinggi berdampak pada layanan pesan antar McDonald’s di beberapa wilayah yang menimbulkan antrean panjang ojek online dan menjadi trending topic Twitter dengan hashtag BTSxMcD dan juga #BTSMeal. Menu BTS Meal ini dikeluarkan McDonald’s untuk  menciptakan sesuatu yang eksklusif di kalangan penggemar BTS, dimana menu ini akan langsung diserbu konsumen karena banyak konsumen terutama penggemar BTS merasa istimewa jika sudah membelinya. Konsumen yang telah berhasil membeli menu BTS Meal ini kemudian memposting ke media social dan dengan bangga mengukuhkan diri mereka sebagai penggemar BTS yang setia dan  menjadikannya viral di media social.  BTS diketahui memiliki basis penggemar yang cukup besar, terlihat dari jumlah pengikut mereka di media social Twitter yang mencapai 30,5 juta dan pengikut di Instagram mencapai 43,3 juta. BTS sendiri merupakan salah BoyBand dengan bayaran termahal di dunia.

Fenomena demam budaya Korea yang sering disebut Korean Wave memang telah melanda dunia Internasional tidak terkecuali di Indonesia. Budaya korea yang sering disebut dengan Hallyu telah memengaruhi kehidupan masyarakat khususnya remaja, dengan mendorong penggemarnya untuk meniru perilaku idola mereka. Musik K-pop yang  identic dengan boy band dan girlband memang memiliki banyak penggemar setia di mancanegara, yang terbagi ke dalam fandom sesuai dengan idola mereka. Fandom,  singkatan  dari fan kingdom  merujuk pada kelompok penggemar dari artis Korea. Bangtan Sonyeondan (BTS) merupakan salah satu boyband asal Korea yang terkenal di dunia  dan memiliki penggemar  yang besar dan setia. Fandom BTS merupakan fandom terbesar di dunia  dengan jumlah anggota sekitar 40 juta anggota, termasuk didalam-nya dari Indonesia. Dikenal dengan sebutan ARMY alias Adorable Representative M.C for Youth, mereka mengklaim bahwa ARMY merupakan fandom palingloyal dan paling militan yang hanya fokus pada BTS. Banyaknya boy band dan girlband dari korea saat ini memang membuat sebagian besar penggemar K-Pop adalah multi fandom atau paling tidak memiliki dua grup favorit. Namun sering dikatakan bahwa ARMY adalah penggemar yang fanatic dan hanya fokus pada BTS dan jarang sekali penggemar BTS yang menjadi penggemar grup lain. Stategi Mc Donald yang menargetkan (targeting) fanatisme dari fandom BTS dengan meluncurkan BTS meal ini nyatanya telah berhasil viral dan mendulang keuntungan yang tidak sedikit, apalagi di saat pandemic ini tentunya jumlah pengunjung yang “dine in” di Mc Donald pastinya menurun. Mc Donald telah berhasil memanfaatkan fanatisme dari para ARMY untuk memviralkan produk BTS meal ini. Para ARMY ini akan memposting kebanggaan mereka telah berhasil membeli BTS meal di berbagai media social mereka dan tentunya akan diikuti oleh penggemar yang lain. Strategi viral marketing yang memanfaatkan fanatisme fandom memang bisa ditiru, misalnya dengan memanfaatkan fanatisme klub bola atau yang lainnya. Para pelaku usaha dituntut untuk bisa menangkap fenomena yang unik yang bisa menjadi viral di era digital ini. Viral marketing yang merupakan bagian dari digital marketing memang menjadi  salah satu strategi yang paling banyak diterapkan oleh berbagai perusahaan dalam melakukan promosi di era Revolusi Industri 4.0. apalagi dengan adanya  fitur penunjang yang mumpuni akan membuat digital marketing semakin efektif. Digital marketing juga mampu melacak perilaku konsumen, sehingga para pelaku usaha bisa melihat apa yang sedang trending dan paling dibutuhkan oleh konsumen untuk menaikkan penjualan produk mereka.

Dolar Naik, Perlukah Panik ?

Mata Uang dolar Amerika Serikat (AS) terus menunjukkan keperkasaannya terhadap Rupiah. Sampai hari ini,  dari data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang tertera pada situs Bank Indonesia dolar AS per tanggal 8 Oktober 2020 tercatat Rp 15.193. Lantas, perlukah kita panik ? samakah amukan dollar saat ini dengan saat tahun 1998  yang tembus Rp.17.000 dan menimbulkan krisis yang hebat ? Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berpandangan bahwa ekonomi Indonesia saat ini sangat berbeda dengan kondisi 20 tahun lalu atau pada saat krisis ekonomi 1997-1998.  Sri Mulyani menyebut perbedaan yang paling utama adalah saat ini pemerintah memiliki Bank Indonesia (BI) yang independen dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menjadi lembaga pengawas sektor keuangan yang bersifat independen. Defisit anggaran yang dianut pemerintah saat ini tercatat secara transparan, sedangkan pada saat krisis ekonomi, defisit APBN tidak bisa diketahui. Sekarang ini sudah ada UU Keuangan Negara yang memberikan rambu-rambu mengenai berapa jumlah defisit dan utang. Saat ini ada KPK yang bersifat independen yang akan mencegah terjadinya penyelewengan atau tata kelola yang. BI menjadi otoritas moneter yang memiliki tugas menjaga stabilitas nilai tukar rupiah maupun inflasi,  memiliki bauran kebijakan yang pada saat krisis ekonomi tahun 1998 tidak dimiliki, begitu juga dengan OJK. Saat ini tata kelola makin transparan, banyak institusi keuangan perbankan yang sudah listed company dan  melakukan publikasi dari keseluruhan neracanya. Exchange rate kita juga fleksibel, artinya memang saat ekonomi, rupiah kita bisa menguat. Kalau sedang kena imbas seperti yang terjadi saat ini, maka sama seperti banyak mata uang lain, akan mengalami tekanan atau koreksi.

Lalu, yang menjadi pertanyaan adalah apa yang menjadi penyebab melambungnya nilai dollar sekarang ini ? Direktur Core Indonesia, Mohammad Faisal mengatakan kenaikan suku bunga bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) telah menekan rupiah hingga jatuh hampir 10% pada tahun ini. Selain itu, harga minyak mentah dunia telah melonjak hampir tiga kali lipat sejak Februari 2016, berdampak memberi tekanan pada negara-negara pengimpor minyak (https://www.suaramerdeka.com/smcetak/baca/130314/rupiah-tembus-rp-15071-per-dolar-as).

Sejumlah pelaku pasar memperkirakan kenaikan nilai dollar akan lebih agresif, karena perekonomian AS semakin membaik, inflasi semakin tinggi sehingga pelaku pasar memperkirakan Fed Fund Rate kemungkinan naik 4 kali meskipun probabilitas lebih banyak 3 kali. Hal tersebut mendorong kenaikan suku bunga di AS. Selain itu kebijakan fiskal Amerika yang lebih ekspasif, seperti penurunan tarif pajak untuk penghasilan korporasi dan meningkatkan belanja infrastruktur. Hal itu akan membuat defisit fiskal AS membengkak dan butuh pembiayaan baru.

Selanjutnya, faktor yang ikut menyebabkan tertekannya nilai rupiah dan beberapa nilai mata uang Negara lain adalah faktor geopolitik yang terjadi, salah satunya ketidakpastian yang ditimbulkan karena perang dagang antara AS dengan China. Amerika Serikat (AS) telah mengenakan tarif impor untuk sejumlah barang dari China, karena merasa dirugikan akibat defisit perdagangan yang terjadi. Pemberlakuan tarif terhadap barang-barang China, diungkapkan pemerintahan Trump, akan memaksa negara itu berdagang dengan persyaratan yang lebih menguntungkan Amerika. Amerika menuntut China untuk lebih melindungi kekayaan intelektual Amerika, termasuk mengakhiri praktik pencurian di dunia maya. Pemerintah Trump juga menyerukan China untuk memperbolehkan perusahaan-perusahaan Amerika mendapat akses yang lebih besar di pasar China dan memangkas surplus perdagangannya (https://www.suaramerdeka.com ).

Nilai tukar dolar AS terus menguat sejak awal 2018, itu tentu meresahkan masyarakat. Namun tidak semua masyarakat akan terdampak dari penguatan Nilai tukar dolar AS tersebut. Direktur Penelitian Center of Reform on Economics (Core), Mohammad Faisal menilai dolar AS yang terus menguat tidak akan langsung berdampak pada seluruh lapisan masyarakat. Pelemahan rupiah terhadap dollar AS hanya akan dirasakan kelompok masyarakat yang aktivitasnya berhubungan dengan valuta asing, misalnya usaha ekspor-impor. Dalam bidang-bidang tersebut, mata uang selain rupiah digunakan untuk membeli bahan baku produksi. sementara untuk yang menengah ke bawah, belum akan terasa [dampaknya] selama masih ada kebijakan pemerintah untuk meredam dampak pelemahan rupiah. Lalu, apa saja yang terimbas dari melemahnya rupiah ini :

  • Elektronik dan gadget

Sebagian besar barang elektronik dan gadget seperti telepon seluler (ponsel), tablet, dan laptop—yang beredar di Indonesia merupakan produk impor sehingga barang barang-barang tersebut ikut melambung harganya mengikuti melambungnya nilai dollar AS. Bahkan harga beberapa  produk elektronika setiap hari bisa berubah, komputer dan monitor dipatok harganya dalam dolar, jadi tinggal dikalikan saja kalau ada perubahan kurs.

  • Komoditas

Beberapa komoditas terutama komoditas pangan terutama untuk kebutuhan sehari-hari ikut terkena imbas dari naiknya nilai dollar, salah satunya adalah kedelai. Meski jadi negara pengkonsumsi kedelai terbesar di dunia, namun ironinya kebutuhan kedelai Indonesia bergantung dari impor. Setiap tahun, rata-rata angka impor kedelai di atas 2 juta ton, sebagian besar berasal dari Amerika Serikat (AS). Direktur Perlindungan Tanaman Kementerian Pertanian (Kementan), Dwi Iswari, mengatakan sebanyak 68% kebutuhan kedelai untuk kebutuhan dalam negeri ini dipasok dari impor.  Selain komoditas pangan, indutri farmasi merupakan sektor yang paling parah terkena dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah. Menurut Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mayoritas bahan baku perusahaan farmasi berasal dari barang impor. Sementara, perusahaan meraih pendapatan dari penjualan obat dalam bentuk rupiah.

  • Hutang Luar Negeri

Per akhir Juli 2018, Hutang luar negeri Indonesia menurut Bank Indonesia tercatat 358 miliar dollar AS. Jika dirupiahkan, utang luar negeri Indonesia itu setara Rp5.191 triliun dengan asumsi Rp14.500 per dolar AS. Dari total jumlah utang tersebut, rinciannya adalah 180,8 miliar dollar AS merupakan utang pemerintah dan bank sentral, sementara 177,1 miliar dollar AS merupakan hutang pihak swasta (termasuk BUMN). Konsekuensi dari hutang pemerintah dan hutang pihak swasta tentu saja akan berbeda. Namun, bisa saja  hutang swasta tersebut akan berdampak pada keuangan negara, misalnya atas nama stabilitas ekonomi. Dalam kondisi fluktuasi tak terkendalinya nilai tukar rupiah, kita pernah punya sejumlah catatan buram ketika negara harus mengeluarkan uang untuk perusahaan swasta yang kolaps terhantam imbas pelemahan nilai rupiah pada saat terjadinya krisis moneter 1998.

  • Cadangan devisa

Selain harga barang impor yang akan makin mahal dengan menguatnya nilai dollar AS, cadangan devisa pun terkena imbas kenaikan mata uang Negara Paman Sam. Imbas dari cadangan devisa tidak hanya berasal dari neraca transaksi berjalan, namun juga karena adanya intervensi dari Bank Indonesia. Salah satu fungsi utama cadangan devisa yang dikelola bank sentral adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah lewat intervensi dari Bank Sentral. Jadi, sederhananya adalah  bank Indonesia akan melepas simpanan valuta asingnya saat rupiah melemah, dan sebaliknya membeli valuta asing saat rupiah dinilai terlalu kuat.  Saat kurs melemah, bank Indonesia melepaskan simpanan cadangan devisa yang dikelolanya ke pasar uang, dengan harapan menahan laju penguatan dollar AS karena penambahan volume mata uang itu di peredaran.

Dari semua yang ada di dunia ini, selain ada hal buruk tentunya ada hal baik, ada siang ada malam. Jika ada yang terdampak oleh kenaikan nilai dollar, maka tentu saja ada yang diuntungkan dari kenaikan nilai dollar. Lalu siapa yang diuntungkan dari penguatan mata uang negara Paman Sam ini? Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa  industri berbasis sumber daya alam (SDA) justru diuntungkan Menurut dia, ada industri yang diuntungkan saat rupiah tertekan oleh dolar AS, seperti industri yang berbasis bahan baku domestik, seperti minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Apalagi produksi CPO nasional diperkirakan mencapai 42 juta ton pada 2020. ”Hilirisasi industri akan meningkatkan nilai tambah dan kemampuan dalam menghasilkan produk yang beragam dan inovatif,” kata Airlangga melalui siaran pers yang dirilis di Jakarta, akhir pekan lalu. Disebutkan, salah satu sektor hilir minyak sawit yang saat ini pengembangannya sedang dipacu adalah subsektor industri oleokimia. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, Indonesia berkontribusi sebesar 48% dari produksi CPO dunia dan menguasai 52% pasar ekspor minyak sawit.

Selain itu, Sektor pariwisata ternyata juga mendapatkan imbas yang cukup besar dari naiknya nilai tukar dolar terhadap rupiah. Banyak turis yang  mengunjungi Indonesia akan merasakan “murahnya” biaya hidup di sini. Jika sebelumnya 100 dolar sama dengan 1,2 juta rupiah, saat ini 100 dolar menjadi 1,4 juta rupiah. Selisih yang cukup signifikan ini akan menguntungkan wisatawan manca Negara  yang menggunakan dolar untuk berwisata. Namun demikian, efek untuk sektor pariwisata biasanya musiman. Itulah mengapa saat dolar naik, pelaku bisnis dari sektor pariwisata akan gencar melakukan promosi. Semakin banyak turis yang datang artinya geliat pariwisata di Indonesia akan semakin bagus. Dampaknya, keuntungan besar bisa diterima Indonesia dari sektor yang mulai berkembang ini.

Lemahnya rupiah memang tidak selalu bikin panik, ada beberapa sektor usaha yang malah diuntungkan terutama sector usaha yang berbasis ekspor. Selain industri berbasis sumber daya alam (SDA) seperti minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), sektor industri yang ketiban durian truntuh akibat naiknya nilai dollar  adalah industri mebel, furniture dan industri sepatu.

Lantas, apa yang dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia untuk dapat menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS ?  Untuk mengatasi amukan nilai dollar AS, bank Indonesia mengeluarkan sejumlah kebijakan, salah satunya menyesuaikan suku bunga acuan atau BI 7-day reverse repo rate 125 basis poin dalam tiga bulan. Suku bunga acuan BI kini di posisi 5,5 persen. Langkah lain yang dilakukan Bank Indonesia yaitu meningkatkan volume intervensi di pasar valuta asing (valas), membeli surat berharga negara di pasar sekunder, membuka lelang FX swap, dan membuka windows swap hedging. BI juga senantiasa meningkatkan koordinasi dengan pemerintah termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, menurut Gubernur BI Perry Warjiyo Bank Indonesia sudah intervensi di pasar surat berharga negara (SBN) dengan melakukan pembelian kembali mencapai Rp 11,9 triliun. Selain Bank Indonesia Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun ikut melakukan pengawasan penggunaan valas di seluruh industri jasa keuangan, sebagai bagian monitoring secara reguler baik secara on site maupun off site supervisory terhadap seluruh kegiatan industri jasa keuangan, termasuk terkait transaksi valas terutama pengawasan yang ketat dan intensif untuk memastikan transaksi valas dilakukan berdasarkan kebutuhan.

Pemerintah pun mengambil sejumlah langkah hadapi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Apalagi penyebab rupiah melemah didorong kekhawatiran defisit neraca transaksi berjalan dan perdagangan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia defisit USD 2,03 miliar pada Juli 2018. Pada Juni 2018, neraca perdagangan alami surplus SD 1,74 miliar. Hingga Juli 2018, defisit neraca perdagangan sudah mencapai USD 3,1 miliar. Langkah yang diambil pemerintah dari sektor energi dengan memperluas penerapan biodiesel 20 persen (B20) mulai 1 September 2018. Jadi, penerapan pencampuran 20 persen biodiesel dengan solar (B20) berlaku untuk solar subsidi dan nonsubsidi. Hal itu diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2018 yang mengatur pemberian insentif pada minyak kelapa sawit yang dicampur seluruh jenis solar. Pemerintah berharap perluasan penerapan B20 dapat menekan impor dan diharapkan penerapan B20 itu dapat hemat USD 5,5 miliar.

Sebagai warga Negara yang baik, kenaikan nilai dollar AS perlu kita sikapi dengan baik. Sebagai warga yang baik, tentunya kita dapat melakukan beberapa hal dalam kondisi seperti ini, misalnya adalah mengurangi belanja yang berbasis impor. Jadi kalau kita sering berperilaku konsumtif terhadap barang-barang impor, terutama secara online, perlu ditahan dulu, karena berhubung nilai tukar rupiah  yang kian turun, maka otomatis barang yang dibanderol dengan harga dolar akan makin mahal jika dikonversi ke rupiah. Dampak lain yang mungkin timbul dari kenaikan nilai dollar AS ini adalah naiknya harga bahan dan kebutuhan hingga ke tingkat UMKM, terutama UMKM yang memanfaatkan bahan baku impor, baik pengimpor langsung atau tidak langsung. Banyak UMKM kita yang mengandalkan bahan baku dari sejumlah komunitas impor, misalkan bahan tekstil atau metal. Hal ini mempengaruhi biaya produksi yang juga naik. Maka untuk menutup tingginya biaya produksi seringkali UMKM  menaikkan harga jual produk mereka. Padahal kenaikan harga barang yang tidak terkendali bisa berbuntut tingginya inflasi, sehingga keadaan ekonomi di Indonesia makin tak stabil. Untuk itu sebaiknya UMKM lebih menekan biaya produksi dengan makin mengefisienkan biaya dan lebih mempromosikan produknya terutama untuk basis ekspor. Selain itu kita juga tetap bisa berkontribusi dalam stabilitas ekonomi dan menjaga stabilitas nilai rupiah kita, karena pola transaksi dan konsumsi di masyarakat juga akan turut mempengaruhi inflasi. Jadi jika beberapa harga kebutuhan pokok mengalami  kenaikan karena pelemahan kurs, tetapi selama daya beli masyarakat stabil dan baik, tentunya tidak akan menjadi masalah. So… kesimpulannya adalah naiknya dolar Amerika seharusnya tak sampai menimbulkan ketakutan atau kepanikan sosial di masyarakat.

Tugas MK. TIK dlm BK

Lengkapilah dengan formula / Rumus yang sesuai dengan yang diminta dalam file latihan ini, File latihan di cetak dan dikumpulkan pada hari Kamis, 7 Juni 2012.
Demikian atas perhatiannya disampaikan terima kasih.

Membuat Tabel F, t dan R dalam Program MS. Excel

Adapun hasil pembuatan tabel F, t dan R dapat di download disini,

File Latihan MS. Excel  : Validitas dan Realibilitas

Facebook…???

Facebook…bagi yang masih awam terhadap internet mungkin terdengar masih samar-samar… tetapi bagi yang telah melek internet situs ini menjadi situs favorit yang wajib di akses pada saaat pertama kali mengses internet dan menurut sumber Kompas,  Saat ini ada lebih dari 175 juta pengguna aktif dengan berbagai fasilitas yang ada di situs itu. Facebook kini menjadi situs keempat yang paling sering dikunjungi di dunia.

Apasih isi Situs Facebook…? Facebook adalah situs web jejaring sosial yang diluncurkan pada 4 Februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg, seorang lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School.

Lewat situs ini, pengguna dapat memperluas pertemanan lintas benua, bahkan kembali ”bertemu” dengan kawan-kawan atau pacar lama yang tidak terlihat lagi seusai perpisahan sekolah. Presiden AS Barack Hussein Obama bahkan memanfaatkan situs ini sebagai salah satu cara untuk meraih dukungan dalam Pemilihan Presiden AS, tahun lalu.

Menarik bukan…diharapakan pada saat Anda memiliki Account atau sudah masuk dalam komunitas Anda bisa berkomunikasi dengan teman-teman baik yang sering Anda jumpai atau bahkan teman Anda yang sudah lama tidak Anda jumpai …Reuni Gitu…(itu kalau teman anda tidak gagap teknologi…hehehehe).

Fasilitas yang diberikan juga tidak kalah dengan situs-situs Social Network lainnya…antara lain berbagi unek-unek/opini, Gambar, Video Anda kepada teman-teman Anda, berkomunikasi dengan e-mail, chatting dan lain sebaginya…

Bagaimana cara mendaftar menjadi anggota Facebook…? mau…?Sabar Ya…?

Nilai Akhir MK. Komputer dan Internet Mahasiswa BK UPS Tegal

Nilai dapat dilihat di www.deddyprihadi.net

Koran Terakhir April 2040?

Era media cetak di zaman digital ini suram. Banyak ramalan menyebutkan, media cetak akan musnah dan menjadi sejarah. Philip Meyer, penulis buku “The Vanishing Newspaper“, meramalkan koran terakhir terbit pada April 2040. Demikian diungkapkan wartawan senior Harian Kompas, Ninok Leksono, dalam diskusi terbatas “Konvergensi Media: Peluang dan Tantangan New Media di Indonesia” di Jakarta, Selasa (9/12).

Ninok mengungkapkan, bayang-bayang suram media cetak ini ditunjukkan oleh kondisi real trend konsumsi masyarakat atas media cetak. Ia mengutip penelitian AC Nielsen yang menyebutkan oplah media cetak turun sementara konsumsi media digital justru naik. “Oplah koran turun 4 persen, majalah 24 persen, tabloid 12 persen. Sementara, penonton televisi naik 2 persen dan pengakses internet naik 17 persen,” jelas dia.

Selanjutnya, dari sisi karakteristiknya, media cetak dinilai sudah tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan masyarakat yang serba cepat. Distribusi media cetak terkendala faktor geografi, sementara internet meruntuhkan batas-batas tradisional itu. “Media cetak juga dinilai lamban. Periodesasi koran 24 jam tidak pas lagi dengan dinamika zaman. Sekarang masyarakat membutuhkan continous deadline,” terang Ninok.

Selain itu, ia menambahkan, tatanan masyarakat ke depan akan sangat diwarnai oleh generasi baru yang disebutnya generasi digital. “Generasi digital adalah mereka yang lahir setelah tahun 80. Bisa dibilang sejak lahir mereka sudah bersentuhan dengan teknologi. Mereka lebih senang main internet dan nonton tv daripada baca koran,” ujarnya.

sumber kompas.co.id

7 Peran Strategis Teknologi Informasi bagi Dunia Pendidikan

Dalam konteks inilah maka terlihat paling tidak terdapat 7 (tujuh) peranan strategis teknologi informasi bagi dunia pendidikan dasar, menengah dan tinggi antara lain :

1. Teknologi Informasi sebagai Gudang Ilmu Pengetahuan
2. Teknologi Informasi sebagai Alat Bantu Pembelajaran
3. Teknologi Informasi sebagai Fasilitas Pendidikan
4. Teknologi Informasi sebagai Standar Kompetensi
5. Teknologi Informasi sebagai Penunjang Administrasi Pendidikan
6. Teknologi Informasi sebagai Alat Bantu Manajemen Sekolah
7. Teknologi Informasi sebagai Infrastruktur Pendidikan

Artikel lengkap dapat Anda download pada www.deddyprihadi.net pada halaman Materi Kuliah.

Search Engine sebagai Penunjang Proses Pembelajaran

Pendidikan sebagai usaha “the acquisition of knowledge” pada hakekatnya merupakan suatu perjalanan hidup yang tiada henti, yang dimulai semenjak seseorang dilahirkan hingga yang bersangkutan kembali ke pangkuan sang pencipta. Sebagai seorang insan pendidikan saya merasa bahwa proses belajar pada jaman moderen ini amat menyenangkan. Mengapa kegiatan mencari ilmu dewasa ini menjadi mengasikkan ?, karena untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang dapat berkelana kemana saja untuk mencari sumber pengetahuan, berinteraksi dengan para ilmuwan dan profesor terkemuka, mengakses ragam perpustakaan kelas dunia, dan lain sebagainya tanpa harus beranjak dari tempat duduk. Semua itu mungkin karena perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, terutama setelah lahirnya internet di tengah-tengah masyarakat.
Internet sebagai sebuah jaringan raksaksa yang menghubungkan berjuta-juta komputer di dunia tidak saja berfungsi sebagai medium untuk tukar menukar informasi secara cepat dan murah, namun telah menjadi gudang pengetahuan yang tidak ternilai harganya. Dengan berkembangnya kuantitas pemakaian komputer dan meningkatnya jumlah penggunaan internet, maka nilai manfaat dari internet sebagai pusat ilmu pengetahuan pun bertambah secara ekponensial. Sayang, sebagaian besar dari mereka yang terbiasa berinteraksi di dunia maya rata-rata baru mempergunakan 5-10% “kekuatan” internet yang sebenarnya. Hal ini terjadi karena banyak pengguna internet belum mengetahui teknik searching yang tepat dan efektif agar yang bersangkutan dapat memperoleh data, informasi, maupun pengetahuan yang dibutuhkan. Sementara itu hampir seluruh sekolah terkemuka di Asia (juga di Australia, Eropa dan Amerika), telah mewajibkan kemahiran tingkat lanjut untuk mengakses internet sebagai prasarat utama yang harus dimiliki oleh stakeholder pendidikan. Mereka beranggapan bahwa jika para praktisi pendidikan tidak paham dan melek internet, maka sebuah sekolah dimana mereka mengajar masih jauh dari kreteria sebuah lembaga pendidikan yang ideal dan berkualitas.

Diantara banyak mesin pencari, seperti yahoo, altavista, lycos, allfheweb dan atau search.msn, Mbah Google (plesetan untuk Google yang sering terlontar pada saat saya mencari suatu informasi di dunia maya “Coba tanya saja Sama Mbah Google…” :)) karena dapat menampilkan banyak informasi sehingga dikatakan mbah, beranggapan bahwa seorang mbah pasti banyak pengalaman/mengetahui informasi) merupakan salah satu yang populer dan banyak digunakan. Seperti kebanyakan mesin pencari yang lain, Google dapat dijalankan dalam berbagai aplikasi peramban (browsing) seperti Internet Explorer, Netscape, Opera dan atau Mozilla melalui alamat www.google.com atau www.google.co.id (Indonesia). Secara umum mesin pencari akan melacak informasi yang terdapat pada komputer sumber data yang terjaring dalam satu jejaring global seluruh dunia. Masing-masing mesin pencari memiliki ciri tersendiri dalam pelacakan, misalnya: kecepatan pelacakan, ketepatan informasi, kuantitas situs pelacakan, teknik penelusuran, format dokumen yang dapat diakses dan lain sebagainya.

Bagi mahasiswa Universitas Pancasakti Tegal, modul Search Engine Google Bagian 1 dapat Anda Download pada www.deddyprihadi.net/download materi kuliah, semoga modul tersebut dapat membantu Anda dalam mencari Informasi didunia maya sehingga dapat menunjang proses  pembelajaran Anda di Universitas Pancasakti Tegal.

Ujian Tengah Semester 2008/2009

Mulai minggu depan dari tanggal 3 November 2008 – sampai dengan tanggal 11 November 2008 bagi mahasiswa Universitas Pancasakti Tegal akan melaksanakan Ujian Tengah Semester TA. 2008/2009.

Bagi mahasiswa Progdi Bimbingan Konseling yang mengambil mata kuliah ICT Pendidikan (Komputer dan Internet) materi yang Saya akan ujikan di UTS ini adalah materi yang terdapat di Blog ini… baik yang ada di dalam Artikel maupun Komentar dari Teman-teman Anda yang telah saya posting…maka untuk itu pelajari Artikel yang berkatagori Komputer dan Internet. Anda juga dapat mencari referensi artikel yang lain di Website maupun Blog yang memposting hal yang sama. Dengan demikian diharapkan pemahaman Anda tentang beberapa artikel yang terposting di Blog Saya akan meningkat.

Bagi Mahasiswa Progdi Manajemen Perusahaan, Materi yang akan saya ujikan adalah Materi yang pernah Anda Download dan beberapa Artikel tentang Teknologi Informasi yang Saya Posting di Blog ini.

Dan Bagi Mahasiswa Progdi Teknik Manajemen Industri/Teknik Industri, Materi yang akan saya ujikan untuk mata kuliah Ekonomi Teknik, Pengantar Ilmu Ekonomi dan Akuntansi Biaya adalah Materi terakhir saat perkuliahan di kelas.

Persiapkan diri Anda sebaik mungkin dan jagalah kesehatan Anda, agar ujian tengah semester ini dapat Anda laksanakan tanpa halangan yang berarti….Amin.